Kamis, 05 Maret 2009

pengetahuan tentang bangunan

Selasa, 2009 Januari 27
CARA MEMBUAT SEPTICK TANK
Septick tank adalah bangunan yang dibuat dibawah permukaan tanah, berpungsi sebagai penampung kotoran manusia.
Septick tank sering juga disebut dengan istilah beerput, antara septick tank dan beerput fungsinya sama, hanya bentuk yang berbeda biasanya septick tank berbentuk persegi panjang dan terbuat dari pasangan bata, sedangkan beerput berbentuk selinder terbuat dari bis beton.

Pembuatan septick tank sebaiknya jauh dari sumur, jarak minimal adalah 7 m, untuk menjaga agar air sumur tidak tercemar akibat dari rembesan septick tank atau rembesan dari saluran (sumur) peresapan.

PERENCANAAN SEPTICK TANK

Perencanaan septick tank untuk 10 orang.
Diperkirakan setiap orang membuang kotoran (Q) = 25 lt/hari.
Tertampung didalam Septick tank selama 3 hari.
Volume Air kotor untuk 1 orang selama 3 hari = 3 x 25 = 75 liter.
Total Volume air kotor untuk 10 orang selama 3 hari = 10 x 75 = 750 liter = 0,75 m3.
Kedalam Air didalam septick tank = 1,5 meter.

Ukuran Septick tank :
Panjang = P
Lebar = L
P : L = 3 : 2 ---------------P = 1,5 L

Volume Septick tank = Volume air buang
P . L . h= 0,75 m3
1,5L . L . h = 0,75 m3
1,5L . L . 1,5= 0,75 m3
2,25L . L= 0,75 m3
L= 0,6 m lebih kecil dari 1 m ,maka diambil 1 meter.
P= 1,5L
= 1,5.1 = 1,5 meter.
Maka di dapat dimensi dari septick tank adalah :
Lebar = 1,5 meter
Panjang= 1,5 meter
Dalam = 1,5 meter
Volume septick tank = 1,5 . 1,5 . 1,5 = 3,375 m3

Senin, 2009 Januari 19
PENGGANTI TULANGAN POSITIP PADA PLAT BETON
(BONDEK ATAU SPANDEK)

Pada pembangunan gedung tingkat, atau pembangunan rumah tingkat, sering kali kita direpotkan dengan begesting dan steger (begesting adalah alas untuk menahan beton sewaktu melakukan pengecoran, steger adalah tiang penyangga begesting).

Selain biaya bahan untuk kedua pekerjaan lumayan besar, dan juga pengerjaannya membutuhkan waktu. Ditambah lagi akan terhentinya aktipitas pekerjaan yang dipasangi steger.

Apabila tidak mau direpotkan oleh pekerjaan seperti tersebut diatas, ada beberapa bahan alternatip penggantin tulangan positip yaitu BONDEX atau SPANDEX, kedua jenis bahan tersebut sama hanya beda dari pabrik yang membuat.

BONDEK atau SPANDEK, adalah lembaran-lembaran panel yang terbuat dari pelat baja dengan ketebalan 0,75 mm sampai dengan 1 mm, dengan lebar 60 cm sedangkan panjang tergantung permintaan, tetapi dibatasi maksimum 12 meter.
Keuntungan dari penggunaan bahan tersebut adalah : tidak perlu memasang begesting karna Bondek maupun Spandek dapat berpungsi sebagai begesting, kebutuhan steger dapat berkurang hingga 60 % bila dipanding dengan penggunaan besi beton biasa.

Penggunaan Bondek maupun Spandek untuk rumah tinggal jarang yang menggunakan sehingga banyak masyarakat tidak mengetahui, dan tenaga pemasangan khusus, tetapi di agen tempat penjualan bahan tersebut menawarkan sekalian pemasangan, pemasangan bondek maupun spandek sebenarnya tidaklah sulit, juga peralatan yang digunakan sederhana yaitu bor yg digunakan untuk menyambung antara panel.


Rabu, 2009 Januari 14
MENGAPA BETON PERLU DISIRAM AIR/DIRENDAM
Untuk sementara postingan mengenai CARA MEMBORONG PEKERJAAN SIPIL, saya stop dulu lain kali kita lanjutin lagi, agar tidak jenuh.

Yang dimaksud pada judul diatas adalah, setiap kita selesai melakukan pekerjaan beton, maka permukaan beton sebaiknya direndam air atau kalau tidak memungkinkan permukaan tersebut diberi karung goni kemudian disiram air, biarkan permukaan beton lembab selama minimal 7 hari.

Seperti pada judul diatas kenapa harus dilakukan hal tersebut, hal itu memungkinkan proses hidrasi yaitu reaksi mineral semen dengan air, bisa berlangsung dengan baik untuk menghasilkan kekuatan dan daya tahan beton seperti yang direncanakan.

Kurangnya kelembaban akan membuat mineral semen kurang bereaksi dengan baik untuk menghasilkan karakteristik beton yang dikehendaki .
Terjemurnya beton yang baru selesai terhadap matahari, akan dengan cepat menghilangkan kandungan air yang dibutuhkan didalam beton untuk sempurnanya reaksi sehingga akan menghasilkan mutu beton yang tidak baik, retak dan kerusakan pada permukaan beton.

Berdasarkan hasil kajian, kelembaban yang relative didalam beton yang aptimum untuk reaksi adalah 80% keatas, bila kelembaban beton terpengaruh oleh pengaruh lingkungan hingga turun dibawah 80%, maka reaksi akan terganggu bahkan terhenti sama sekali.
Oleh karena itu menjaga kondisi beton tetap lembab secara kontinyu sampai mencapai mutu beton yang disyaratkan.
Jika adukan beton setelah dituang dan dipadatkan, dan tidak dilakukan proses perawatan yang memadai dan hanya dibiarkan terekspos diruang terbuka, maka mutu dan kekuatan beton yang dihasilkan akan berkurang, bahkan bisa mengurangi kekuatan hingga 50% dari nilai rancangan mutu beton.
Bahkan perawatan dari beton pada saat selesai dituangkan dalam pekerjaan sehari-hari sering sekali diabaikan, perawatan hanya pada hari pertama, sedangkan hari berikutnya beton dibiarkan kering.

Temperatur merupakan factor yang sangat penting dalam perkembangan kekuatan beton, suhu optimal agar terjadi reaksi sempurna berkisar antara 10 – 23 C, bahkan jika perawatan dilakukan dibawah suhu 10 C, maka tidak akan memberikan perkembangan kekuatan nyang tinggi, bahkan jika perawatan dibawah titik beku maka tidak akan menghasilkan kekuatan sama sekali.
Sebaliknya jika suhu naik diatas 23 C, perkembangan kekuatan di umur awal semangkin meningkat, namun bisa menimbulkan efek lain, misalnya laju perkembangan kekuatan berikutnya akan terhambat dan mengakibatkan kekuatan beton akhir, lebih rendah, efek lainnya dengan menaiknya suhu lingkungan, laju penguapan air juga akan semangkin meningkat pula sehingga kelembaban akan turun dan mengakibatkan laju kekuatan beton berikutnya juga terganggu.

Oleh karena itu, perawatan beton yang baik harus dilakukan terutama di umur awal, minggu pertama, sebab bila terjadi penguapan air yang signifikan diumur awal, beton akan mengalami penyusutan dan hal ini akan menimbulkan beban tarik yang terjadi lebih besar dari kekuatan tarik beton yang dicapai, maka dipastikan akan terjadi retak-retak permukaan.

Ref: HOLCIM & ANDA
Peraturan Beton Indonesia 1971

Jumat, 2008 Desember 05
TATA CARA MEMBORONG PEKERJAAN SIPIL (Bag 1)
Pekerjaan Borongan sipil ada 2 sumber :

1.Pekerjaan Borongan dari Pemerintahan, dan Swasta.
2.Pekerjaan Borongan dari Perorangan.

1. Pekerjaan Borongan dari Pemerintahan, dan Swasta.

Pekerjaan sipil yang ada di Pemerintahan ,pemborong diharuskan mempunyai badan hukum seperti CV,PT, sedangkan untuk Pekerjaan borongan di Swasta , ada sebagian perusahaan tidak mewajibkan pemborong mempunyai badan hukum.

2. Pekerjaan Borongan dari Perorangan.

Yang dimaksud dengan pekerjaan borongan, seperti membagun rumah, atau pekerjaan sipil lainnya milik perorangan, biasanya borongan semacam ini pelaksanaan tidak memerlukan badan hukum.

Persiapan awal untuk menjadi Pemborong.
Mengerti bidang pekerjaan yang akan di kerjakan , atau mempunyai tenaga yang ahli dibidang tersebut.
Untuk Pelaksanaan pekerjaan minimal mempunyai pekerja inti 25 % dari jumlah kebutuhan pekerja.
Ketersediaan modal minimal 50 % dari jumlah harga borongan.

Yang kami bahas pada tulisan ini adalah mengenai borongan pada perorangan, borongan yang didapat pada perorangan biasanya adalah pekerjaan pembangunan rumah atau pekerjaan-pekerjaan sipil yang berhubungan dengan tempat tinggal.
Dan sebagian besar belum ada gambar, untuk itu biasanya pemborong diminta membuat gambar beserta biaya untuk melaksanakan bangunan tersebut.
Pada pembuatan gambar atau perencanaan biasanya pemborong tidak memungut biaya apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan. Sebaliknya apabila gambar sudah selesai, sipemilik pekerjaan tidak jadi membangun atau mencari jasa pemborong lain maka dikenakan biaya perencanaan, agar tidak terjadi masalah sebaiknya hal tersebut dibicarakan diawal antara pemilik dan pemborong.

Cara menghitung besarnya RAB pembangun yang akan ditawarkan pada pemilik perkerjan adalah menghitung semua kebutuhan material seperti pada postingan saya terdahulu (cara menghitung RAB), harga setiap item pekerjaan sebaiknya mengikuti harga yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat, kemudian dari jumlah keseluruhan ditambah 10%. Apabila menggunakan harga borongan tersebut, sudah dipastikan pekerjaan tersebut tidak merugi, kecuali ada hal2 yang diluar dugaan seperti kenaikan material atau upah melebihi dari 20%.

Sedangkan berapa harga minimal untuk pekerjaan borongan, nilai minimal bisa didapat dengan cara menghitung RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan), pada RAP perhitungannya sangat detail, seperti berapa jumlah tukang yang dibutuhkan, jumlah material. Sehingga anda dapat membandingkan selisih RAB dengan RAP, tapi sebaiknya untuk menurunkan harga penawaran, jangan disamakan dengan RAP, karna sangat beresiko.
Senin, 2008 Desember 08
CARA MEMBORONG PEKERJAAN SIPIL (Bag 2)
PELAKSANAAN PEKERJAAN

Sebelum melakukan pelaksanaan pekerjaan sebaiknya dibuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan (time schedule), dari time schedule kita dapat mengetahui lamanya waktu penyelesaian pekerjaan dan berapa tenaga yang dibutuhkan, juga kebutuhan material setiap harinya, sering terjadi bila pekerjaan tidak menggunakan jadwal waktu pelaksanaan,akan ada keterlambatn material atau kekurangan tenaga.
Keberhasilan suatu pekerjaan tergantung dari baiknya perencanaan dan manajemen dilapangan.
Yang saya maksud Perencanaan disini adalah, gambar dari pekerjaan komplit dapat dibaca oleh pelaksana lapangan, sedangkan manajemen lapangan adalah ketersediaan material (material tidak berlebihan), jumlah pekerja cukup.



Agar pelaksanaan pekerjaan dilapangan dapat berjalan dengan baik, ada beberapa pekerjaan yang sebaiknya tidak dikerjakan dilapangan, karna akan mengganggu mobilisasi pekerjaan yang lainnya, seperti pekerjaan pembuatan kusen, pembuatan daun pintu. Pekerjaan tersebut dapat dikerjakan ditempat lain, dikirim kelapangan saat akan dilakukan pemasangan.
Saat memulai pekerjaan yang harus benar-benar diperhatikan adalah mengukur siku dari bangunan, sering kali mengukur dari siku bangunan dianggap gampang, yang akhirnya bangunan tersebut kurang siku, sehingga saat pemasangan keramik akan terlihat, biasanya apabila siku bangunan kurang sepurna makimum 2 cm, agar terlihat siku plesteran dibuat tebal, selain biaya bertambah juga mengurangi keindahan, karna kalau diperhatikan dengan seksama dinding akan terlihat membayang.
Agar dinding tetap siku, sebaiknya tiap-tiap memulai pelaksanaan pengerjaan seharusnya diukur siku , seperti memulai pekerjaan Fondasi, pengerjaan sloof, dinding, sehingga apabila salah satu item pekerjaan tersebut ada yang tidak siku, dapat diperbaiki pada tahapan pekerjaan selanjutnya.

Seperti yang saya sebutkan diatas, agar dapat mengasilkan bangunan yang baik dan sesuai dengan spesifikasi tehnik, manajemen dilapangan harus berjalan dengan baik, minimal setiap minggu ada laporan kemajuan pekerjaan, laporan jumlah material dan tenaga, sehingga dapat dianalisa sesuai tidak jumlah material dan tenaga dengan jumlah pekerjaan yang sudah diselesaikan.

Pada pelaksanaan pekerjaan, sebaiknya dihindari pekerjaan bongkar pasang, pekerjaan bongkar pasang dapat terjadi adanya kesalahan pembacaan gambar, dan kegagalan pelaksanaan, yang dimaksud dengan kegagalan pelaksanaan, adalah bangunan tidak siku, dinding miring, plesteran retak, kamar mandi atau bak bocor, kerpus atau genteng bocor, keramik lepas dan lain-lain.

Kegagalan yang saya sebutkan diatas adalah kegagalan pelaksanaan yang sering terjadi, agar tidak terjadi kegagalan, dinding miring sebaiknya setiap memulai pekerjaan dinding harus dilot dahulu (lot adalah pengukuran dengan menggunakan benang yang pada ujung diberi bandul), agar dinding tidak retak sebaiknya pekerjaan plesteran dimulai setelah pasangan bata kering, untuk memulai pekerjaan plesteran pasangan bata seharusnya disiram dahulu, begitu juga pada tahapan pengacian, dimulai setelah pekerjaan plesteran sudah benar-benar kering dan saat memulai pengacian plesteran disiram dengan air dahulu. Saat ini tahapan-tahapan seperti yang saya sebutkan diatas sering diabaikan.

Kamar mandi atau bak bocor, kamar mandi yg saya maksud adalah kamar mandi yang terletak diatas (lantai 2 keatas), bocor biasanya terjadi pada pasangan pipa pralon yang menempel pada beton atau sambungan pada pipa pralon itu sendiri, bocor disebabkan karna kurang teliti saat pengejaan seperti sambungan pada peralon saat dilem tidak diamplas atau lem yang tidak rata, bila terjadi bocor di betonan dak,pada saat pengecoran tidak rata sehingga didalam beton ada rongga, dan pemasangan keramik yang tidak sempurna, untuk mengatasi kebocoran tersebut, keramik dibongkar termasuk plesteran pelekat keramik, setelah benar2 bersih lantai dikwas dengan lem beton kemudian baru dipasang keramik, nat pada keramik harus benar-benar tertutup. Atau bocor tersebut dapat juga diatasi dengan cara nat pada keramik dipotong atau diperdalam minimal 1 cm dengan menggunakan pisau keramik, sebelum dinat ulang kwaskan lem beton.

Kerpus atau genteng bocor, genteng bocor biasanya disebabkan kwalitas genteng yang kurang baik atau pemasangan yang kurang sempurna, bila kwalitas genteng nya yang kurang baik pertemuan antara genteng tidak bisa rapat ada celah, sehingga saat hujan angin bangunan akan tampias (masuk nya air dari celah genteng), atau ada beberapa genteng yang retak rambut sehingga saat hujan deras air menetes dari celah genteng yang retak, untuk mengetahui genteng tersebut retak atau tidak sangat sulit apalagi genteng sudah terpasang, sehingga untuk memastikan posisi yang bocor sangat sulit, biasanya posisi jatuhnya air tidak pada posisi genteng yang retak, air mengalir dahulu baru menetes, untuk mengantisipasi agar tidak timbul hal-hal seperti yang saya sebutkan diatas sebaiknya dibawah reng di beri beberapa alternatif, yaitu aluminium poil, plastic, karpet, atau seng plat.
Bocornya kerpus atau nok, disebabkan ada kerpus yang retak, campuran beton untuk melekatkan kurang sempurna, bocornya kerpus bila sudah terpasang sangat sulit untuk mengatasinya, karna tidak mengetahui dengan jelas posisi bocor, untuk mengantisipasi sebaiknya dibawah cor/campuran semen untuk melekatkan genteng kerpus(nok) diberi plastic yang tipis. Sehingga ada beton atau kerpus yang retak, air tidak langsung menetes kebawah, yaitu tertahan oleh plastic.


Jumat, 2008 Desember 19
CARA MEMBORONG PEKERJAAN SIPIL (Bag 3)
WAKTU PELAKSANAAN ,PENDATANGAN MATERIAL DAN ALAT

Sebelum memulai pekerjaan, sebaiknya dibuat waktu pelaksanaan pekerjaan dan waktu pendatangan material, sehingga pelaksanaan di lapangan dapat bekerja berdasarkan waktu pelaksanaan dan pendatangan material, perlunya waktu pendatangan material agar dilapangan tidak terjadi keterlambatan material maupun kelebihan material, karena kedua hal tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dan penambahan biaya, karena apabila material berlebih, gerak pekerja dilapangan menjadi terganggu dan ada kemungkinan material tercecer.

Jadwal waktu pendatangan material sering sekali diabaikan, bahkan suatu proyek ada yang tidak mempunyai jadwal waktu pendatangan material dan alat, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya keterlambatan material maupun alat pada saat akan dimulainya suatu pekerjaan tersebut, atau sebaliknya pekerjaan belum dimulai material dan alat sudah ada dilapangan, bila kedua hal tersebut terjadi, dapat dipastikan biaya pelaksanaan pekerjaan tersebut akan bertambah.

Keberhasilan suatu proyek tidak terlepas dari seberapa baiknya manajemen dilapangan, karna bila manajemen yg ada dilapangan tidak berjalan sebagai mana mestinya, dapat dipastikan pekerjaan tersebut, baik hasil maupun biaya tidak sesuai dengan yg diharapkan. Sehingga dalam mengerjakan suatu pekerjaan sebaiknya setiap akhir minggu ada evaluasi mengenai kemajuan pekerjaan dan material yang sudah digunakan sesuai tidak dengan rencana kerja, apabila tidak sesuai dengan rencana akan dapat segera diketahui penyebab-penyebabnya, sehingga dapat ditanggulangi pada tahapan pekerjaan selanjutnya.

Jumat, 2009 Januari 02
CARA MEMBORONG PEKERJAAN SIPIL (Bag 4)
TENAGA KERJA DILAPANGAN.


Agar suatu pekerjaan dapat berjalan dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, peranan utama adalah terletak dari tenaga kerja yang ditempatkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semua memegang peranan penting dari struktur jabatan yang tertinggi sampai dengan jabatan yang terendah, yg saya maksud disini adalah mulai dari Site manager sampai dengan pekerja (tenaga kasar).
Secara garis besar struktur tenaga kerja yang berada dilapangan terdiri dari :


1. Site manager
2. Pelaksana
3. Logistik/administrasi
4. Mandor/bas borong
5. Kepala tukang
6. Tukang
7. Tenaga

SITE MANAGER
Dalam pengerjaan proyek sekala menengah, biasanya site manager merangkap sebagai pimpro (pimpinan proyek), Site manager bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dilapangan, sehingga seorang site manager selain harus manguasai teknis, juga harus dapat berkomunikasi baik dengan pemilik pekerjaan, pemerintahan setempat, masyarakat disekitar lokasi pekerjaan.
Karena dalam pelaksanaan pekerjaan sering dibutuhkan komunikasi dengan Pemilik pekerjaan, seperti penjelasan-penjelasan teknis maupun non teknis, sedangkan kenapa harus dibutuhkan komunikasi dengan pemerintahan setempat, hal ini berhubungan dengan ijin-ijin, keamanan dll.
Dan yang tidak kala pentingnya adalah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat disekitar lokasi pekerjaan, hal ini untuk menghindari gesekan-gesekan yang bisa saja terjadi akibat kurang nya informasi yang diterima oleh masyarakat setempat mengenai keberadaan proyek tersebut. Karna keterbatasan tenaga tidak mungkin kita bisa menjelaskan atau menghubungi masyarakat disekitar lokasi pekerjaan satu persatu, sehingga yang dapat kita lakukan adalah melakukan pendekatan dengan sesepuh masyarakat, dan juga dengan ketua pemuda, mempekerjakan masyarakat disekitar lokasi proyek tersebut.
Bersambung…..


Jumat, 2008 November 28
MENGATASI DINDING RETAK
Retak pada dinding dibagi dua jenis, yaitu retak rambut dan retak struktur.

1. Retak Rambut.
Retak yg lebarnya tidak lebih dari 1mm, dan tidak tembus kesisi dinding lainnya, penyebabnya adalah , kurang sempurnanya pengerjaan, seperti saat melakukan pengerjaan acian,plesteran tidak disiram dahulu, atau plesteran belum benar-benar kering, campuran untuk plester kurang sempurna, dapat juga akibat dari pemakaian cat yang tidak mempunyai elastisitas baik.

Cara mengatasi :

Kupas seluruh cat, dengan menggunakan sekrap, kemudian diamplas sampai plamir benar benar hilang sampai terlihat acian dinding. Bersihkan dinding dengan lap yang basah untuk menghilangkan debu.
Kwaskan wall sealer, dengan menggunakan kwas atau rol, untuk 1 liter wall sealer dapat menutup permukaan dinding 10-14 m2.
Setelah kering (antara 2 – 3 jam), kemudian dinding di wall filler pada seluruh bagian dinding yg retak dengan menggunakan kape atau scrap, setelah benar- benar kering (waktu pengeringan 2 jam – 6 jam).
Kemudian dinding didempul dan di amplas
Setelah dinding diamplas, kwaskan lagi dengan wall sealer.
Tahapan berikutnya adalah pengecatan.

2. Retak struktur
Retak yang lebarnya lebih dari 2 mm, dan tembus kesisi sebelahnya, retak struktur akibat dari pergerakan fondasi, yaitu penurunan fondasi dikarenakan daya dukung tanah tidak mampu mendukung beban yang diterima oleh fondasi, dapat juga disebabkan oleh fondasi atau sloof yang tidak mampu mendukung beban diatasnya karena kwalitas bahan untuk pembuatan fondasi ataupun sloof kurang baik atau cara pengerjaan yang kurang sempurna.

Cara mengatasi :
Sebelum melakukan tindakan perbaikan harus diketahui dahulu kerusakan tersebut disebabkan oleh apa. Yaitu dengan cara menggali disisi dinding yang retak, apabilah disebabkan oleh tidak mampunya tanah mendukung beban yang diteima oleh fondasi ditandai dengan adanya patahan pada fondasi maupun sloof secara vertical, untuk mencegah agar fondasi tidak turun kembali, dari sisi samping di trukcuk dengan bambu diameter 10 cm panjang 100 cm dengan cara dipalu dg bodem.langka selanjutnya perbaikan fondasi yaitu dibongkar pada bagian yang retak, sebaiknya setelah dibongkar saat akan memasang kembali batu fondasi gunakan lem beton ( Stirobond atau Calbond), untuk perbaikan sloof, betel sekitar 50 cm pada lokasi yang retak, kemudian tambahkan tulangan diameter 10 cm, saat melakukan pengecoran ulang , sebelum dicor sebaiknya gunakan lem beton. Perbaikan dinding dg cara plesteran dibetel selebar 5 cm pada lokasi yang retak, sebelum diplester kembali, lem dengan menggunakan lem beton.


Rabu, 2008 November 12
MACAM-MACAM OBAT CAMPURAN BETON (BAG.1)
BESTMITTEL

BAHAN UNTUK MEMPERCEPAT UMUR BETON.
Pekerjaan beton baru dapat dibebani setelah berumur 21 hari atau 3 minggu, sehingga untuk mempercepat umur beton diperlukan bahan campuran, bahan- bahan campuran untuk mempercepat umur beton bermacam-macam, tetapi disini kami menggunakan merek BESTMITTEL.
Dengan menggunakan BESTMITTEL kita dapat mempercepat umur beton yang dari 21 hari bisa menjadi 7 hari,sehingga dapat mempercepat/ataumempersingkat waktu penyelesaian dari proyek tersebut.


Cara penggunaan :
1 liter bestmittel dapat digunakan 200 – 400 kg semen ( 4 – 9 zak).
Atau 1 m3 cor menggunkan Bestmittel 1 liter.


Minggu, 2008 November 23
MACAM-MACAM OBAT CAMPURAN BETON (Bag.2)
CALFLASH

BAHAN UNTUK MENYUMBAT LUBANG YG SIFATNYA CEPAT MENGERAS


Pekerjaan pembuatan bangunan yang dibawah permukaan air, seperti pembuatan tempat penampungan air(bawah tanah), bestmen, bendungan, fondasi mesin, sering terjadi kebocoran, untuk mengatasi kebocoran pada bangunan yang ada tekanan air, bila dilakukan dengan campuran beton biasa sangat sulit dilakukan, sehingga diperlukan bahan pencampur.
Bahan pencampur untuk menanggulangi kebocoroan bermacam-macam, tetapi disini yang kami memakai CALFLASH, karena merk tersebut yang sering kami gunakan dilapangan.


Cara Penggunaan :

Calflash dicampur dengan semen secukupnya, kemudian aduk sampai merata tanpa memakai air, selanjutnya ditambalkan pada lokasi yang bocor, biasanya kalau lubang terlalu besar pengerjaan penambalan tidak bisa sekaligus, sebaik nya pada lubang tersebut diberi selang diameter 5 cm yang berfungsi untuk mengalihkan tekanan air, disekeliling selang ditutup dengan campuran calflas dan semen, biarkan selang mengeluarkan air, setelah mengering campuran yg disekeliling selang, kemudian selang ditutup (disumbat dengan kayu/atau bahan jenis lain) , selanjutnya selang tersebut ditutup dengan campur calflash dan semen.
Saat Calflash sudah diaduk dengan semen, segera ditambalkan pada lokasi yang bocor, karena sifat dari Calflash setelah dicampur dengan semen akan cepat mengering 10 sampai dengan 15 detik. Karena sifatnya cepat mengering sebaiknya pembuatan campuran jangan terlalu banyak.


Jumat, 2008 November 28
MACAM-MACAM OBAT CAMPURAN BETON (Bag.3)
CALBOND

PEREKAT PLASTIS UNTUK CAMPURAN BETON

Dilapangan biasanya disebut dengan lem beton, karna digunakan untuk menyambung pekerjaan beton lama dengan beton baru, melekatkan plesteran pada pasangan batu bata, tanpa harus mengasarkan permukaan terlebih dahulu, dapat juga digunakan untuk memperbaiki keretakan-keretakan dan kegagalan pada tembok, pemasangan keramik.
Disini kami mengabil contoh lem beton dengan merk CALBOND, karna merk tersebutlah yang sering kami gunakan dilapangan, tetapi ada beberapa merk lem beton seperti STEROBOND.

Cara Penggunaan :

Untuk memperbaiki atau melekatkan beton lama dengan beton baru, permukaan beton lama dilaburi dengan lembeton tersebut, tunggu kira-kira 10 sampai dengan 15 menit , setelah itu baru dapat dilanjutkan dengan proses pengecoran atau plesteran berikutnya.

Sedangkan bila untuk melanjutkan pengecoran yang terhenti, cara penggunaan nya adalah calbond dicampur dengan semen sekental cat, kemudian disiramkan pada beton lama yang akan dicor, yang dimaksud disini adalah untuk melanjutkan pekerjaan beton yang terhenti sementara (akibat dari keterlambatan material atau saat pekerja istirahat).


Jumat, 2008 November 21
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH PASANGAN DINDING 1/2 BATA
Hitung keliling dinding, kalikan dengan tinggi didapat luas kotor, kemudian cari luas pintu, luas jendela, atau luas-luas bidang lain yg tidak ada pasangan batanya, luas bidang-bidang yang tidak ada pasangan bata dijumlah, kemudian luas kotor dinding dikurangi dengan luas bidang yang tidak ada pasangan bata, maka didapat luas bersih pasangan bata.
Contoh :
Luas dinding kotor, misal panjang dinding 30 meter tinggi 3 meter, maka luas dinding kotor 30 x 3 = 90 m2.
Luas bidang yang tidak dipasangi bata. Misal luas kusen total 10 m2, maka luas bidang yang dipasangi bata = 90 – 10 = 80 m2.
Jenis Pasangan bata ada 2, pasangan trasram yaitu pasangan bata 30 cm diatas sloof, campuran yang digunakan 1 semen : 3 Pasir ( untuk lebih jelas lihat postingan terdahulu).
Sedangkan campuran untuk dinding diatas trasram, campuran yang biasa digunakan adalah, campuran 1 semen : 6 pasir, 1 semen : 8 pasir, 1 semen : 3 kapur : 10 pasir.

Kebutuhan Material dan Upah Pasangan Trasram :
Hitung luas pasangan Trasram dengan cara total keliling dinding dikalikan dengan 30 cm (tinggi pasangan Trasram dapat diambil lebih). Kurangi luas yang tidak ada pasangan trasram, misal didapat luas pasangan trasram 20 m2 :

Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 3 Pasir :
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 20 m2 x 70 bh = 1400 bh
2. Semen : 20 m2 x 14,37 kg = 287,4 kg=7,2 zak (40kg)
3. Pasir : 20 m2 x 0,04 m3 = 0,8 m3
Upah :
1. Pekerja : 20 m2 x 0,30 OH = 0,6 OH
2. Tukang Batu : 20 m2 x 0,10 OH = 0,2 OH
3. Kepala tukang : 20 m2 x 0,01 OH = 0,2 OH
4. Mandor : 20 m2 x 0,015 OH = 0,3 OH
Untuk mendapatkan kebutuhan material pasangan trasram 1 m2 , tiap tiap item dibagi2M2

Kebutuhan Material dan Upah Pasangan Bata diatas Pasangan Trasram :
Seperti contoh diatas dianggap luas pasangan ½ bata bersih 80 m2 .

Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 6 Pasir.
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 80 m2 x 70 bh = 5600 bh
2. Semen : 80 m2 x 14,37 kg = 1.149,6 kg=28,74 zak(40kg)
3. Pasir : 80 m2 x 0,04 m3 = 3,2 m3
Upah :
1. Pekerja : 80 m2 x 0,30 OH = 24 OH
2. Tukang Batu : 80 m2 x 0,10 OH = 8 OH
3. Kepala tukang : 80 m2 x 0,01 OH = 0,8 OH
4. Mandor : 80 m2 x 0,015 OH = 1,2 OH

Kebutuhan Material Campuran 1 semen : 6 Pasir.
1. Bata merah 5 x 11 x 22 : 80 m2 x 70 bh = 5600 bh
2. Semen : 80 m2 x 7,185 kg = 574,8 kg=14,37 zak (40kg)
3. Pasir : 80 m2 x 0,08 m3 = 6,4 m3
Upah :
1. Pekerja : 80 m2 x 0,30 OH = 24 OH
2. Tukang Batu : 80 m2 x 0,10 OH = 8 OH
3. Kepala tukang : 80 m2 x 0,01 OH = 0,8 OH
4. Mandor : 80 m2 x 0,015 OH = 1,2 OH
Untuk campuran perbandingan yang lain dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
Cara mencari berapa jumlah material dan upah sama seperti diatas.



Jumat, 2008 November 07
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL & UPAH PEK.KOLOM

Cara mencari kebutuhan material kolom,hampir sama dengan cara menghitung kebutuhan material beton lainnya,
Tentukan tinggi kolom (perhitungan tinggi kolom diukur mulai dari permukaan sloof sampai dengan bawah ringbalk) kemudian hitung jumlah kolom, contoh tinggi kolom 3,5 meter dan jumlah kolom 30 buah, maka 30 x 3,5 = 105 meter ( panjang total kolom).
Volume kolom = 0,15 x 0,15 x 105 = 2,36 m3.



a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
1. semen = 2,36 m3 x 299 kg = 705,64 kg ( pc 40 kg = 17,64 za k).
2. Pasir = 2,36 m3 x 799 kg = 1.885,64 kg (Bj = 1,6) = 1,2 m3
3. Krikil = 2,36 m3 x 1.017 kg = 2.400,12 kg (Bj = 1,9)= 1,3 m3
Kebutuhan Tenaga :
5. Pekerja = 2,36 m3 x 1,65 = 3,8944OH
6. Tukang = 2,36 m3 x 0,275 = 0,7 OH
7. Kep.Tukang = 2,36 m3 x 0,03 = 0,071 OH
8. Mandor = 2,36 m3 x 0,083 = 0,196 OH

b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
1. Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total kolom 105 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 105 meter = 420 m /12 m = 35 btg atau 35 batang x 7,4 kg = 259 kg.
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total 105 meter
Jumlah begel yg diperlukan 105/0,15 = 700 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(4x15)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 57 cm.
Angka 15 cm adalah lebar/panjang, 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 700 bh x 0,57 m = 399= 400 meter/12 = 33,25 batang x 4,74 kg = 157,6 = 158 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat kolom sepanjang 105 meter = 259 kg + 158 kg = 518 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 5,18 kg = 5 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 518 kg x 0,007 = 3,63 OH.
2. Tukang = 518 kg x 0,0007 = 0,326 OH
3. Kep.Tukang = 518kg x 0,00007 = 0,0326OH
4. Mandor = 518kg x 0,0004 = 0,21 OH

c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (105 m x 0,15 m)x 2 = 31,5 m2
Perhitungan luas begesting hanya dua sisi, karena dua sisi yang lain begesting tidak dihitung sebabkan adanya pasangan bata, tetapi bila kolom utama untuk bangunan 2 lantai begesting dihitung empat sisi.
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/30x3m = 31,5 x 1,7 lbr = 53,55 lbr
2. Paku 2”-5” = 31,5 x 0,3 kg = 9,45 kg
Untuk material papan kebutuhan 63 lbr, tidak harus dipenuhi semua, lihat kondisi lapangan apakah begesting bekas sloof masih dapat digunakan kembali, tetapi dalam perhitungan Anggaran tetap dimaksukan.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 31,5 m2 x 0,52 OH = 16,38 OH
2. Tukang = 31,5 m2 x 0,26 OH = 8,19 OH
3. Kep.Tukang = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH
4. Mandor = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH

Total kebutuhan untuk membuat kolom sepanjang 105 meter :
Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 17,64 zak .
2. Pasir = 1,20 m3
3. Split (koral/krikil) = 1,30 m3
4. Besi beton d 10 mm = 35 batang
5. Besi Beton d 8mm = 33,25 batang
6. Bindrat = 5 kg
7. Papan 2/30x3m = 53,55 lbr
8. Paku = 9,45 kg



Upah :
1. Pekerja = 23,91 OH
2. Tukang = 9,216 OH
3. Kep.Tukang = 0,923 OH
4. Mandor = 1,23 OH
Maka untuk setiap 1 m kolom dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,20 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8mm = 0,317 batang
6. Bindrat = 0,050 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,51 lbr
8. Paku = 0,09 kg
Upah :
1. Pekerja = 0,23 OH
2. Tukang = 0,09 OH
3. Kep.Tukang = 0,009 OH
4. Mandor = 0,0117 OH

Bila pembaca akan membuat kolom dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total kolom, kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter kolom.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck , dan yg tercecer.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer.


Jumat, 2008 Oktober 31
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL & UPAH PEKERJAAN SLOOF 15/20
Gambar sloof disamping, pertama-tama hitung total panjang sloof, misal didapat 85 meter, kemudian cari volume yaitu 0,2 m x 0,15 m x 85 m = 2,55 m3.
Untuk menghitung kebutuhan material sloof ada 3 item pekerjaan yaitu : Material beton, material besi, material begesting.

a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
1. semen = 2,55 m3 x 299 kg = 762,45 kg ( pc 40 kg = 19,06 zak).
2. Pasir = 2,55 m3 x 799 kg = 2.037,45 kg (Bj =1,6) = 1,3 m3
3. Krikil = 2,55 m3 x 1.017 kg = 2.593,35 kg (Bj = 1,9)= 1,4 m3


Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 2,55 m3 x 1,65 = 4,21 OH
2. Tukang = 2,55 m3 x 0,275= 0,7 OH
3. Kep.Tukang = 2,55 m3 x 0,03 = 0,08 OH
4. Mandor = 2,55 m3 x 0,083 = 0,212 OH

b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
1. Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total sloof 85 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 85 meter = 340 meter /12 meter (panjang 1 batang besi beton standar 12 meter) = 28,33batang atau 28,33 batang x 7,4 kg = 209,7 kg.
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total sloof 85 meter
Jumlah begel yg diperlukan 85/0,15 = 566,7 =567 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(2x15)+(2x20)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 67 cm.
Angka 15 cm adalah lebar sloof atas bawah, 20 cm tinggi sloof kiri kanan , 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 567 bh x 0,67 m = 379,9=380 meter/12 = 32 batang x 4,74 kg = 151,7 = 152 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat sloof sepanjang 85 meter = 209,7 kg + 152 kg = 361,7 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 3,61 kg = 4 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 361,7 kg x 0,007 = 2,5 OH.
2. Tukang = 361,7 kg x 0,0007 = 0,25 OH
3. Kep.Tukang = 361,7 kg x 0,00007 = 0,025OH
4. Mandor = 361,7 kg x 0,0004 = 0,145 OH

c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (85 m x 0,2 m)x 2 = 34 m2
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/20x3m = 34 x 1,7 lbr = 57,8 lbr
2. Paku 2”-5” = 34 x 0,3 kg = 10,2 kg
Untuk material papan dari kebutuhan 57,8 lbr, tidak harus dipenuhi semua cukup 50% dari kebutuhan total, karna pengerjaan sloof biasanya tidak dikerjakan serentak, sehingga papan yg sudah dipakai dapat digunakan kembali.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 34 m2 x 0,52 OH = 17,68 OH
2. Tukang = 34 m2 x 0,26 OH = 8,84 OH
3. Kep.Tukang = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
4. Mandor = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH

Total kebutuhan untuk membuat sloof sepanjang 85 meter :
Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 19 zak .
2. Pasir = 2.037,45 kg (1,3 m3)
3. Split (koral/krikil) = 2.593,25 kg (1,4 m3)
4. Besi beton d 10 mm = 28,33 btg/ 29 batang
5. Besi Beton d 8mm = 32 batang
6. Bindrat = 4,3 kg
7. Papan 2/30x3m = 57,8 lbr
8. Paku = 10,2 kg
Upah :
1. Pekerja = 24,39 OH
2. Tukang = 9,79 OH
3. Kep.Tukang = 0,989 OH
4. Mandor = 1,2 OH
Maka untuk setiap 1 m sloof dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,224 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8mm = 0,377 batang
6. Bindrat = 0,051 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,68 lbr
8. Paku = 0,12 kg
Upah :
1. Pekerja = 0,29 OH
2. Tukang = 0,94 OH
3. Kep.Tukang = 0,0116 OH
4. Mandor = 0,0141 OH
Bila pembaca akan membuat sloof dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total sloof,kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter sloof.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck, sehingga untuk pasir dari kebutuhan 0,02 m3 menjadi 0,035 m3, sedangkan untuk split mencapai 25% maka kebutuhan split 0,02 m3 = 0,025 m3.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer

Minggu, 2008 Oktober 19
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH FONDASI BATU KALI

Pertama-tama hitung total panjang Fondasi, misal didapat panjang fondasi 75 meter, kemudian hitung luas penampang yaitu dg cara (0,7 + 0,3)/2 x 0,7 = 0,35 m2, sehingga didapat Volume pasangan fondasi = 0,35 m2 x 75 m = 26,25 m3.
Maka material yang dibutuhkan adalah :


Campuran 1 semen : 3 Pasir
a. Batu kali = 26,25 m3 x 1,2 = 31,5 m3
b. Semen = 26,25 m3 x 202 kg = 5.302,5 kg (pc 40kg = 132,6 zak atau pc 50 kg = 106 zak).


Campuran 1 semen : 4 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas
b. Semen = 26,25 m3 x 163 kg = 4.278,75 kg (pc 40 kg = 107 zak pc 50 kg = 86 zak).


Campuran 1 semen : 5 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 136 kg = 3.570 kg (pc 40 kg = 89,25 zak, pc 50 kg = 71,4 zak).

Campuran 1 semen : 6 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 117 kg = 3.071,25 kg (pc 40 kg = 77 zak, pc 50 kg = 61,4 zak).
Campuran 1 semen : 8 Pasir
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 91 kg = 2.388,75 kg (pc 40 kg = 60 zak, pc 50 kg = 48 zak )


Kebutuhan Tenaga.
a. Pekerja = 26,25 m3 x 1,5 = 39,4 OH
b. Tukang = 26,25 m3 x 0,6 = 16 OH
c. Kep.Tkg = 26,25 m3 x 0,06 = 1,6 OH
d. Mandor = 26,25 m3 x 0,075=2 OH


Dari analisa kebutuhan tenaga seperti diatas, kita dapat menentukan berapa waktu yang dibutuhkan dan jumlah tenaga, untuk menyelesaikan pekerjaan Pemasangan Fondasi tersebut.
Dan analisa diatas dapat digunakan sebagai pedoman biaya untuk patokan harga borongan, bila merencanakan untuk membangun rumah pelaksanaannya menggunakan tenaga harian, kita dapat memperkirakan berapa jumlah pekerja dan tukang yg digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yg sudah ditentukan.
Contoh : Dari perhitungan analisa diatas, untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan fondasi ditentukan waktu 10 hari kerja, maka pekerja yang dibutuhakan 39,4/10 = 3,9 = 4 orang, Tukang 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang, jumlah tenaga tersebut adalah jumlah tenaga maksimum, sehingga dalam pelaksanaan tidak harus dipenuhi semua, melihat kondisi lapangan, bila tenaga sesuai dengan hitungan diatas waktu penyelesaiannya lebih dari 10 hari perlu ditinjau cara kerja tenaga tersebut,bisa tenaga belum ahli dibindangnya atau cara kerjanya terlalu pelan, apabila hal itu yang terjadi sebaiknya tenaga pelaksananya diganti.


Rabu, 2008 September 24
CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (BAGIAN 2)
Cara menghitung Volume pekerjaan :

I. Pekerjaan Awal

1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.


2. Bowplank
Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.

II. Pekerjaan Galian dan urugan

1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Fondasi

1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan.

2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.

IV. Pekerjaan Beton

1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total.
Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton.

2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.

3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom

V. Pekerjaan Dinding

1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2.

2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.

3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.


4. Sponengan atau tali air
Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.


VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela

1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.

3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit.

4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.


Jumat, 2008 Oktober 10
CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (Bag.3)
VII. Pekerjaan Rangka Atap.

1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.



2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.



3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,

4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.


5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.

6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’.

7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.

8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.

9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).

10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk.

11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.

12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.

1. Rangka Plafond
Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).



2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.


3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.
Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.

4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.

5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’

IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.

1. Beton Lantai 1:3:5
Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2.

2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.

X. Pekerjaan Sanitasi

1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4”
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’.

3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.

4. Pembuatan Septick tank atau beerput.
Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi).

5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit

Rabu, 2008 Oktober 15
CARA MENGHITUNG RAB RUMAH (TAMAT)
XI. Pekerjaan Phinising.


1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela.

Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.


XII. Pekerjaan Instalasilistrik.

Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan

harga sesuai dengan ketentuan PLN.


XIII. Pemebersihan Akhir.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material atau kotoran-kotoran aikibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen dari debu-debu, karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan LS atau lump sum.

HARGA SATUAN PEKERJAAN BAHAN DAN UPAH PEKERJAAN KONSTRUKSI PROVINSI JAWA TENGAH NOVEMBER S/D DESEMBER 2008(HARGA TERBARU BELUM BISA DITAMPILKAN

HARGA SATUAN PEKERJAAN BAHAN DAN UPAH PEKERJAAN KONSTRUKSI PROVINSI JAWA TENGAH

SUMBER : PUSAT INFORMASI BANGUNAN BALAI PENGUJIAN DAN INFORMASI KONSTRUKSI DINAS PERMUKIMAN DAN TATA RUANG PROVINSI JATENG DAN HARGA PASARAN

DAFTAR HARGA MATERIAL BANGUNAN WILAYAH SEMARANG PRIODE SEPTEMBER 2008

MATERIAL ALAM

1. Pasir Gunung Rp.80.000~95.000/m3
2. Pasir Bodri Rp.80.000~95.000/m3
3. Pasir Muntilan Rp. 135.000~150.000/m3
4. Split 1/1 pch mesin Rp.142.500~175.500/m3
5. Split 1/2 pch mesin Rp.140.000~172.500/m3
6. Split 2/3 pch mesin Rp.137.000~167.000/m3
7. Batu 3/5 pch mesin Rp.135.000~165.000/m3
8. Base Course Rp.130.000~160.000/m3
9. Batu Belah Rp. 85.000~100.000/m3
10. Sirtu Rp. 77.500~ 95.000/m3
11. Bata Merah Rp. 325~ 475/bh
12. Tanah Merah Rp.330.000~400.000/truck
13. Tanah Padas Rp. 80.000~100.000/m3
14. Koral Rp.130.000~160.000/truck

MATERIAL PABRIK

1. Genteng beton warna standar Rp.2.500-Rp.2.700/bh
2. Kerpus beton warna standar Rp.3.500-Rp.3.730/bh
3. Genteng glasur Rp.1.900-Rp.2.200/bh
4. Seng plat BJLS 0.18 lebar 55cm Rp.11.000-Rp.11.500/m'
5. Seng plat BJLS 0.20 lebar 55cm Rp.14.000-Rp.15.500/m'
6. Seng plat BJLS 0.28 lebar 55cm Rp.18.500-Rp.21.500/m'
7. Seng plat BJLS 0.30 lebar 55cm Rp.28.500-Rp.30.500/m'
8. Seng glb BJLS 0.18 pjg 180 cm Rp.22.000-Rp.22.500/lbr
9. Seng glb BJLS 0.20 pjg 180 cm Rp.29.000-Rp.34.500/lbr
10. Seng glb BJLS 0.30 pjg 180 cm Rp.39.000-Rp.42.500/lbr
11. Seng glb BJLS 0.40 pjg 180 cm Rp.51.000-Rp.57.500/lbr
12. Kayu Jati Papan Rp. 18.5400.000 - Rp. 19.000.000/m3
13. Kayu Jati balok Rp. 15.500.000 - Rp. 16.000.000/m3
14. Kayu Kamper papan Rp. 5.100.000 - Rp. 5.500.000/m3
15. Kayu Kamper Balok Rp. 4.500.000 - Rp. 5.000.000/m3
16. Kayu Kruing Papan Rp. 4.800.000 - Rp. 5.850.000/m3
17. Kayu Kruing Balok Rp. 4.000.000 - Rp. 4.375.000/m3
18. Kayu Bengkirai Papan Rp. 5.500.000 - Rp. 6.000.000/m3
19. Kayu Bengkirai balok Rp. 5.000.000 - Rp. 5.200.000/m3
20. Keramik 30/30 Rp 31.000 - Rp. 33.000/m2
21. Keramik 20/20 Rp.28.500 - Rp. 35.000/m2
22. Buis beton O 30 cm-100 cm Rp 30.000 - Rp. 32.000
23. Buis beton O 20 cm-100 cm Rp 18.000 - Rp. 20.000
24. Buis beton U 20 cm-100 cm Rp 16.000 - Rp. 20.000
25. Buis beton U 30 cm-100 cm Rp 26.000 - Rp. 28.000
26. Besi Beton Polos Rp. 10.250 - Rp. 11.400/kg
27. Besi Beton Ulir Rp. 12.000 - Rp. 12.250/kg
28. Pipa PVC DN 20 (1/2") AW JIS Rp.16.500-Rp.18.000/btg(4m)
29. Pipa PVC DN 25 (3/4") AW JIS Rp.22.000-Rp.22.500/btg(4m)
30. Pipa PVC DN 32 (1") AW JIS Rp.27.500-Rp.-28.000/btg(4m)
31. Pipa PVC DN 40 (1 1/2") Rp.45.500-Rp.51.200/btg(6m)
32. Pipa PVC DN 63 (2") AW JIS Rp.57.000-Rp.77.000/btg(6m)
33. Pipa PVC DN 90 (3") AW JIS Rp.122.500-Rp.139.250/btg(6m)
34. Cat Kayu Rp. 27.000 - Rp. 35.000/kg
35. Cat Tembok Rp. 50.000 - Rp. 64.000/gln (5kg)
36. Semen Holcim 40 kg Rp.37.500 - Rp. 38.000/zak
37. Semen Holcim 50 kg Rp.46.000 - Rp. 47.000/zak
38. Plywood t=3mm ukuran 90 x 210 Rp. 35.000 - Rp. 38.000
39. Plywood t= 3mm ukuran 120 x 240 Rp. 70.000 - Rp. 75.000
40. Plywood t= 4mm ukuran 90 x 210 Rp. 48.000 - Rp. 51.000
41. Plywood t= 9mm ukuran 90 x 210 Rp. 135.000 - Rp.140.000
42. Plywood t=12mm ukuran 90 x 210 Rp. 170.000 - Rp.172.000
43. Plywood t=15mm ukuran 90 x 210 Rp. 220.000 - Rp.225.000
44. Plywood t=18mm ukuran 90 x 210 Rp. 270.000 - Rp.275.000
45. Plywood t= 3mm ukuran 120 x 240 Rp. 39.500 - Rp. 44.000
46. Plywood t= 4mm ukuran 120 x 240 Rp. 50.000 - Rp. 55.000
47. Plywood t= 6mm ukuran 120 x 240 Rp. 65.500 - Rp. 67.500
48. Plywood t= 9mm ukuran 120 x 240 Rp. 105.000 - Rp.110.000
49. Plywood t=12mm ukuran 120 x 240 Rp. 120.500 - Rp.135.000
50. Plywood t=15mm ukuran 120 x 240 Rp. 160.000 - Rp.165.000
51. Plywood t=18mm ukuran 120 x 240 Rp. 180.000 - Rp.185.000

DAFTAR HARGA UPAH BORONGAN TENAGA

1. Upah Tukang Rp.40.000~50.000/hari
2. Upah Tenaga Rp.25.000~35.000/hari
3. Pek.Bowplank/pengukuran Rp.4.500/m'
4. Galian Tanah Rp.25.000/m3
5. Mengurug kembali Galian Rp.11.500/m3
6. Membuang tanah galian/150m Rp.17.500
7. Urugan Pasir Rp.30.000/m3
8. Pasang Ondelah 1 lapis Rp.22.000/m3
9. Pasang Fondasi batu kali Rp. 125.000/m3
10. Pasang dinding 1/2 bata Rp. 21.000/m2
11. Pasang dinding Bataco Rp. 18.500/m2
12. Pas.keramik lantai Rp. 15.000/m2
13. Pas.keramik dinding Rp. 17.500/m2
14. Pek.beton Rp.125.000/m3
15. Pek.besi beton Rp. 1.000/kg
16. Pek.pembuatan begesting Rp. 22.500/m2
17. Pek.Plesteran Rp. 17.000/m2
18. Pembuatan kuda-kuda kayu Rp.1.250.000/m3
19. Pek.Gording Rp. 425.000/m3
20. Pas.Rangka atap seng Rp.12.500/m2
21. Pek.usuk & Reng Rp. 15.000/kg
22. Pas.Atap seng Rp. 7.500/m2
23. Pas.Atap genteng Rp. 12.500/m2
24. Pas.Nok Rp. 25.000/m'
25. Pek.Cat Tembok Rp. 7.500/m2
26. Pek.Cat kayu Rp. 12.500/m2

1 komentar:

  1. edit dong pak, mengenai upah2dan harga2 barang di atas, sekarang kan sdah TA 2010, sementara harga2 di atas adalah harga TA 2008. tk atas infonya.

    BalasHapus